Monday, October 15, 2007

Ceramah Menyambut Lebaran Idul Fitri


Ceramah Malam Idul Fitri, dengan judul Etika Islam Dalam Berhari Raya, disampaikan oleh ust. Aep Saipulloh, dengan ringkasan sbb.


- Imam Syafii meriwayatkan bahwa ada lima waktu mustajab untuk berdoa, diantaranya adalah malam Idul Fitri dan malam Idul Adha, maka marilah malam ini dimanfaatkan untuk berdoa sebanyak mungkin.
- Disunnahkan agar kita mandi pada hari Idul Fitri, untuk menghadapi hari raya Idul Fitri, sebagai pertanda bahwa kita akan memasuki lembaran hidup baru, setelah beribadah satu bulan Ramadan, dengan kembali suci lahir dan batin, kembali kepada fitrah yg suci.
- Sunnah hukumnya untuk sarapan pagi, sebagai symbol bahwa puasa wajib telah selesai.
- Sunnah pula untuk memakai pakaian yg disenangi, yang istimewa, tapi tidak berarti harus baru.
- Berangkat ke tempat shalat Idul Fitri berjalan kaki, sambil bertakbir, atau baca takbir, tasbih dan tahmid. Berjalan kaki gunanya agar bertemu dengan sesame saudara muslim sebanyak mungkin, sehingga dapat menjalin persaudaraan.
- Saat bertakbir sebisa mungkin suaranya agak ditinggikan, sampai didengar orang disekelilingnya, sebagai gelora agama Islam
- Pada saat sholat, kita bertakbir 7 kali pada rakaat pertama, dan 5 kali pada rakaat kedua. Boleh baca takbir atau tahmid atau tasbih diantara takbir-takbir itu, tapi tanpa baca apa-apa juga boleh.
- Disunnatkan untuk tidak saling bicara atau tidak keburu berdiri selama khutbah, hukumnya sunnat untuk mendengarkan khutbah sampai selesai.
- Disunnahkan agar saat kembali dari tempat shalat mengambil jalan yang berbeda dengan jalan yang dilalui saat berangkat. Hikmahnya adalah agar berjumpa sesame anggota masyarakat sebanyak mungkin.
- Setelah selesai shalat dan khutbah, disunnatkan untuk saling bersalaman dengan sebanyak mungkin sesama umat Islam, khususnya sesama anggota keluarga dan para saudara kerabat serta tetangga terdekat.

0 comments: